RANU KUMBOLO
Gunung Semeru merupakan gunung api tertinggi di Pulau Jawa, gunung tersebut
merupakan salah satu gunung aktif yang terletak pada ketinggian 3.676 meter
dari permukaan laut. Kawah di puncak Gunung Semeru (Mahameru) dikenal dengan
nama Jonggring Saloko yang selalu menyemburkan asap disertai material vulkanik.
Di lereng gunung tertinggi tersebut, terdapat sebuah danau yang memiliki
pemandangan yang sangat memukau dan eksotis, yakni Ranu (danau) Kumbolo.
Kepala Bidang Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di Lumajang,
Anggoro Dwi Sujiharto, mengatakan, banyak pemandangan yang sangat indah menuju
ke puncak Semeru, salah satu di antaranya adalah Ranu Kumbolo. Untuk menuju ke
Ranu Kumbolo, wisatawan bisa menempuh perjalanan melalui Kota Malang atau
Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Dari terminal kota Malang, bisa naik angkutan umum menuju desa Tumpang dan
berhenti di terminal Tumpang. Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan naik
angkutan truk sayuran atau menggunakan jip (SUV) yang disewakan oleh penduduk
sekitar menuju ke Ranu Pani. Sebelum menuju ke Ranu Pani, wisatawan harus
mampir ke pos TNBTS di Gubugklakah untuk mendapatkan izin pendakian.
Apabila wisatawan berangkat dari Lumajang, mereka harus menuju ke Desa Ranu
Pani di Kecamatan Senduro dengan menggunakan kendaraan pribadi atau naik ojek
di sekitar pasar Senduro. “Wisatawan atau pendaki Semeru yang berangkat dari
Lumajang harus memperoleh surat izin dari pos TNBTS di Desa Ranu Pani,”
ucapnya. Ia menjelaskan, perjalanan wisata menuju Ranu Kumbolo memang
membutuhkan fisik yang kuat dan perbekalan yang cukup, sehingga wisatawan harus
mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Pemandangan sepanjang perjalanan
menuju Ranu Kumbolo sangat memukau, namun pendaki harus tetap waspada dan
hati-hati. Dari pos TNBTS di Ranu Pani, dapat melakukan
perjalanan sekitar 5 kilometer menyusuri lereng bukit yang banyak ditumbuhi
Edelweis, kemudian anda akan tiba di Watu Rejeng. Di sini terdapat batu terjal
yang sangat indah.
Pemandangan sangat indah juga dapat dilihat ke arah lembah dan bukit-bukit,
yang ditumbuhi hutan cemara dan pinus. Terkadang pendaki dapat menyaksikan
kepulan asap dari puncak semeru. Perjalanan dari pos TNBTS Ranu Pani menuju ke
Ranu Kumbolo membutuhkan waktu sekitar lima hingga enam jam, tergantung
kemampuan masing-masing wisatawan. Di Ranu Kumbolo, pendaki dapat
mendirikan tenda atau beristirahat di sebuah pondok pendaki (shelter).
Ranu Kumbolo juga bisa menikmati pemandangan indah di tepi danau yang airnya bersih
dan jernih. Banyak terdapat ikan dan burung belibis liar di sana. Pemandangan
yang tidak boleh terlewatkan di tepi Ranu Kumbolo adalah saat matahari terbit
(sunrise) muncul dari balik bukit. Panorama eksotis dan memukau di Ranu Kumbolo
tidak akan terlupakan oleh pendaki atau wisatawan yang pernah ke sana.
Ranu Kumbolo berada pada ketinggian 2.400 mdpl dengan luas 14 hektare.
Memang benar pemandangannya cukup indah di sana. Ia menjelaskan, rute jalur
pendakian Semeru yang harus dilalui antara lain Ranu Pani-Watu Rejeng-Ranu
Kumbolo-Oro-oro Ombo-Cemoro Kandang- Jambangan-Sumbermani-Kalimati-Arcopodo-
Cemoro Tunggal-Mahameru. TNBTS biasanya menutup jalur pendakian ke Semeru
selama musim hujan karena khawatir terjadi longsor dan badai yang dapat
membahayakan para pendaki. Hampir Setiap tahun, kata
dia, TNBTS menutup jalur pendakian Semeru selama empat bulan terhitung sejak
Desember hingga April, sehingga wisatawan juga harus memperhatikan hal
tersebut. Penutupan jalur menuju obyek wisata Semeru juga bertujuan ‘recovery’
(pemulihan) ekosistem di kawasan gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu. Sebelum jalur pendakian Semeru dibuka, kata Anggoro, petugas TNBTS
akan melakukan survei jalur pendakian untuk memastikan jalur tersebut tetap
bisa dilewati dan aman bagi pendaki.
Bagi yang suka melakukan perjalanan wisata penuh tantangan, obyek wisata
panorama Ranu Kumbolo merupakan salah satu pilihan yang luar biasa, namun anda
harus menunggu TNBTS membuka jalur pendakian Gunung Semeru, lebih dulu. Anda
juga harus membawa perlengkapan baju hangat dan perbekalan makanan yang cukup
karena suhu udara di sana sangat dingin.
Di Ranu Kumbolo, akan menemukan obyek
wisata dengan panorama alam yang memukau dan masih alami. Selain itu, juga bisa
memancing ikan air tawar di sana. Saat pagi hari. kita akan melihat matahari muncul dari belakang bukit. tentunya hal itu dapat membuat kita terpukau. Bagi yang ingin ke sana, pendaki diwajibkan membawa sleeping bag dan tenda. Alat-alat lain yang harus dibawa yaitu sarung tangan, kompor (jika membawa makanan instan), air (minimal 3 liter untuk satu orang), senter, tisu basah, dan makanan secukupnya. untuk masuk ke sana, tarif perharinya yaitu Rp 17.500 untuk hari biasa, dan 22.500 untuk hari libur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar